Sabtu, Juni 05, 2010

Kebahagiaan: Keseimbangan Antara Tubuh, Akal dan Ruh


Judul buku: Seni Menikmati Hidup
Penulis: DR. Taufik A. Al-Kusayer
Penerjemah: Fakhruddin Sarkosih
Penerbit: Tarbawi Press
Cetakan: Pertama, 2009
Tebal: xxv - 409 halaman




Kebahagiaan dan kesuksesan adalah dua kata yang hampir setiap saat selalu kita cari dan kita perjuangkan dalam hidup ini. Kita belajar, bekerja, beribadah dan beraktifitas yang lain, semuanya bertujuan agar hari-hari kita diliputi kebahagiaan; ada senyum, ada tawa, ada ceria, ada cinta, serta ada eksistensi dan pengakuan.

Ironinya, untuk meraih kebahagiaan dan kesuksesan hidup di zaman sekarang bukanlah hal yang mudah, walaupun kita berada di era modern dengan berbagai fasilitas dan teknologi yang menunjang dan memudahkan kita untuk memperoleh kebahagiaan dan kesuksesan. Akan tetapi, semua kemewahan fasilitas dan teknologi yang mendukung kita untuk mencapai kebahagiaan—pada umumnya—bersifat temporal, karena hanya berupa materi. Ini terbukti dengan banyaknya orang yang hidup bergelimang harta, namun hidupnya hampa. Ada yang stress, bimbang, cemas, merasa asing ditengah keluarga, dan hal-hal yang menimbulkan depresi serta jauh dari kebahagiaan yang diharapkan.

Berlatarkan fenomena seperti ini, para ahli psikologi banyak yang membahas tentang tema kebahagiaan (happiness), sehingga melahirkan aliran-aliran baru dalam psikologi tentang kebahagiaan. Hal ini terbukti dengan banyaknya kita temui buku-buku yang mengangkat tema tentang kebahagiaan, adanya seminar-seminar dan training motivasi, talk show di radio dan televisi, serta minculnya website yang juga mengangkat tema kebahagiaan.

Buku Seni Menikmati Hidup yang ditulis oleh DR. Tawfik Al-Kusayer, seorang ahli nuklir lulusan Iowa State University, USA, yang berasal dari Saudi Arabia ini merupakan salah satu buku yang mengangkat tema tentang kebahagiaan. Dengan tesis yang diusung yaitu, kebahagiaan adalah seni menyeimbangkan antara dimensi akal, tubuh dan ruh.

Al-Kusayer menyatakan bahwa sumber kebahagiaan yang hakiki berasal dari dalam diri seseorang, dengan perasaan ridho, ketenangan jiwa, keceriaan dan rasa menikmati. Dimensi akal, tubuh dan ruh ini merupakan faktor pendorong dan kekuatan yang saling berhubungan erat, yang musti dijaga keseimbangannya. Jika hubungan antara faktor pendorong dan kekuatan ini tidak seimbang, maka kebahagiaan itu akan kurang dan tidak sempurna.

Sementara menurut Al-Kusayer, faktor eksternal bukan merupakan sumber kebahagiaan, sehebat apapun itu, karena kondisi luar hanyalah bersifat temporal. Selama seseorang tidak menyiapkan faktor-faktor kebahagiaan secara internal, maka dia tidak akan meraih kebahagiaan, akan tetepi dia akan melewati gelombang kebahagiaan secara temporal dan berbentuk potongan-potongan yang tidak utuh dari kebahagiaan. Sehingga orang seperti ini bisa dikategorikan sebagai orang yang tidak bahagia (Al-Kusayer, 2009 : 41).

Buku ini bisa membantu kita untuk menemukan bagaimana cara membangun kebahagiaan dari dalam diri. Buku ini juga mengenalkan kepada kita, tentang metode-metode khusus dalam membangun kebahagiaan dan kepuasan hidup. Dilengkapi dengan CD yang berisi pertanyaan-pertanyaan, yang jika dijawab kita akan bisa melihat aura yang menyelubungi tubuh kita.

Tak tanggung-tanggung, DR. Al-Kusayer telah menghabiskan waktu selama lebih dari delapan tahun untuk mengeksplorasi, meneliti, mengkaji hasil terkini yang dicapai oleh pusat-pusat kajian internasional dari universitas-universitas besar, lembaga-lembaga serta laboratorium-laboratorium penelitian. Disertai lebih dari 150 referensi ilmiah modern yang berbicara tentang ilmu-ilmu energi, aura dan cara mengendalikannya. Sebelumnya, Al-Kusayer telah melakukan kajian yang mendalam, pemantauan yang sangat teliti tentang realitas masyarakat Arab dan masyarakat Barat sehingga bisa menghasilkan teori modern tentang prilaku manusia, faktor-faktor pendorongnya dan bagaimana aura dan spektrum yang menyelubungi tubuh manusia terbentuk, sehingga bisa menjadi perisai yang menjaganya dari pengaruh luar.

Uniknya, buku ini tetap tidak mengabaikan pendekatan dan perspektif agama, yang oleh sebagian orang dianggap sebagai penghambat dalam mencari kebahagiaan. penulisnya telah berhasil memadukan kepakarannya dibidang energi dengan ilmu-ilmu Islam untuk mengungkap rahasia dan metode meraih kebahagiaan dan kesuksesan.

Sisi lemah dari buku ini masih terdapat kesalahan dalam pengetikan dan beberapa istilah yang rumit. Namun ini tak mengurangi kualitas buku, yang mampu mengungkapkan sumber-sumber kegelisahan, kesedihan dan perasaan cemas yang masuk ke wilayah ruh, akal dan tubuh, sehingga kita bisa menggantikannya dengan kebahagiaan, kepuasan, kesenangan dan kesuksesan.


Wallahu’alam

*******